ENAM MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH HADIRI ACARA DISELENGGARAKAN KODIM 1006/BANJAR

0

Naqiy, Martapura 2024 – Enam mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura menghadiri acara Penyelenggaraan Kegiatan Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat yang diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan Kodim 1006 Kabupaten Banjar.

Acara ini diadakan di Kodim 1006 Banjar, Gedung Pemuda Barakat, dan dihadiri oleh para pemuka agama, tokoh masyarakat, serta mahasiswa dari IAI Darussalam Martapura dan STIKES Intan Martapura. Mahasiswa utusan dari Fakultas Tarbiyah yang turut serta dalam acara tersebut adalah Ahmad Adam, Muhammad Husni Mubarak, Muhammad Salim, Aida Mar’atussalekhah, Assyipa, dan Siti Khalisah. 

Kehadiran para tamu dari berbagai kalangan ini memberikan warna tersendiri pada penyelenggaraan kegiatan komunikasi sosial tersebut. Dengan penuh perhatian dan semangat, para peserta menyimak setiap uraian yang disampaikan oleh para narasumber dari Departemen Pertahanan dan Keamanan yang bertemakan “Bersama Merawat Kebhinekaan, Mencegah Intoleransi”. 

Narasumber yang turut memberikan materi pada acara tersebut adalah Dandim 1006/BJR Letkol Kav. Zulklifer Sembirin S.E., M.M., Lettu Czl Wagirin, dan Kapten Inf Pupun Punanjar. Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa, pemuka agama, serta tokoh masyarakat untuk berbagi pandangan serta pembelajaran mengenai pentingnya pengamalan terhadap lima sila yang terkandung di dalam Pancasila, Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Mengisi kuesioner

Dari hal tersebut, para narasumber berharap Pancasila tidak menjadi dasar negara yang sekedar dihafal, namun juga diamalkan dalam kegiatan bermasyarakat sehari-hari, sehingga tertanam nilai satu-kesatuan, keadilan, dan cinta damai pada setiap jiwa masyarakat Indonesia. Pada sesi penyampaian materi ketiga yang dibawakan oleh Kapten Inf Pupun Punanjar, dibahas mengenai “Kebhinekaan”. 

Dalam tajuk tersebut beliau menjelaskan banyak hal, mulai dari masa perjuangan Indonesia melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan, awal terbentuknya NKRI, hingga beragam kekayaan yang dimiliki oleh NKRI. “Negara kita tidak akan bisa berdiri tegak hingga sekarang jika bukan karena pengamalan setiap nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dasar negara kita. Namun sayangnya, banyak anak muda dari kalangan pelajar yang terjerat tindak imoralitas mereka sama sekali tidak hafal Pancasila, bagaimana bisa mengamalkan jika hafal juga tidak? Ini bukti bahwa pengamalan Pancasila benar-benar penting dalam terciptanya kesatuan, kedamaian, toleransi antar SARA, dan juga pembentukan karakter anak bangsa kita,” tutur beliau lantang. 

Utusan Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Mengikuti Seminar

Tak lupa beliau juga menyebutkan mengenai berbagai masalah yang menghambat penerapan nilai-nilai Pancasila pada masyarakat, di antaranya, tindak intoleran, korupsi, konflik antarnegara, seks/pergaulan bebas, konten pornografi, dan banyak lagi. Hal tersebut membuktikan bahwa semakin kaya suatu negara dengan keragamannya, maka semakin besar pula hambatan yang akan dihadapi. Sehingga pengamalan Pancasila benar-benar satu hal yang penting sebagai faktor utama tetap terjaganya persatuan dan kesatuan NKRI dengan segala keragamannya. 

Sebelum memasuki sesi penutup, pihak moderator memberikan arahan bagi mahasiswa yang berhadir untuk mengisi kuesioner terkait tema utama pembahasan pada acara pagi menjelang siang hari ini. Dengan penuh khidmat para mahasiswa mengisi kuesioner yang terdiri dari soal pilihan ganda hingga esai tersebut. “Pemberian soal ini bukan untuk mengukur kemampuan para mahasiswa sekalian, melainkan kami hanya ingin memberikan sedikit pembelajaran serta pengenalan yang lebih luas mengenai Pancasila sebagai dasar negara serta ideologi kita,” ungkap moderator. 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat semakin memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui sosialisasi dan diskusi yang intensif, setiap peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang positif di lingkungan masing-masing, serta berkontribusi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Acara ini bukan hanya menjadi ajang bertukar pikiran, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam merawat kebhinekaan dan mencegah intoleransi di Indonesia.



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)