Sutisna, Martapura, 2024 - Federasi Orientering Nasional Indonesia (FONI) sukses menggelar Borneo Orienteering Competition pada 18 - 20 Oktober 2024 di Kebun Raya Banua, Banjarbaru. Ajang ini merupakan kompetisi orienteering pertama di Kalimantan dengan skala regional, yang diikuti peserta dari berbagai provinsi seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Akhmad Saupi, Ketua Umum Mahasiswa Islam Pecinta Alam (MAHIPA) IAID sekaligus juara pertama lomba ini, menyampaikan, "Federasi ini terbilang baru, khususnya di Kalimantan dan saat ini baru hadir di Kalimantan Selatan. Lomba ini diadakan pertama kali di Kalimantan dengan skala regional, sehingga teman-teman Mapala dari berbagai provinsi pun ikut berpartisipasi."
Tantangan Orienteering: Kecepatan dan Ketepatan Orienteering adalah olahraga yang menggabungkan keterampilan navigasi dengan ketahanan fisik. Para peserta harus menggunakan peta dan kompas untuk bernavigasi dari satu titik kontrol ke titik lainnya di dalam area tertentu. Tantangan lomba ini terletak pada kemampuan peserta untuk mencapai titik kontrol dengan cepat dan tepat.
Akhmad Saupi Menerima Hadiah Juara I |
Akhmad Saupi menjelaskan, "Orienteering ini adalah ilmu navigasi. Kami diberi peta, biasanya Mapala menggunakan peta stratografi, tetapi kali ini kami memakai peta yang lebih spesifik, semacam denah. Penggunaan kompas pun minim dalam lomba ini, karena kami dituntut untuk mencari poin dengan cepat dan tangkas. Yang dinilai adalah kecepatan dan ketangkasan kami."
Prestasi Gemilang Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Pada kompetisi ini, tim MAHIPA IAI Darussalam Martapura berhasil mengharumkan nama organisasi dengan meraih dua piala. Juara kedua untuk kategori laki-laki diraih oleh Akhmad Saupi, dan juara pertama untuk kategori perempuan diraih oleh Nurrohmah, keduanya mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura.
Akhmad Saupi berharap agar prestasi ini dapat menginspirasi anggota lainnya, "Mudah-mudahan anggota MAHIPA bisa terus berprestasi dan membanggakan melalui karya-karyanya," ujarnya.
Dengan adanya Borneo Orienteering Competition, FONI berharap olahraga orienteering dapat lebih dikenal dan diminati di Kalimantan, serta menjadi ajang yang rutin untuk meningkatkan keterampilan navigasi dan daya tahan para peserta di masa mendatang.